Ecclesia reformata semper reformanda secundum verbum Dei

Keluarlah

Apa artinya berbicara tanpa suara,
melihat tanpa menerawang,
merasa hanya dalam pikiran?

Culaslah pikiran orang yang menganggap burung diciptakan untuk hidup dalam sangkar.
Namun ia juga tak dapat disalahkan, ia adalah korban masa lalu.

Sekiranya kau telah diyakinkan bahwa hidup ini hanyalah bayang-bayang saja, maka apalah bedanya dengan kematian?

Namun kematian itu hanya lebih baik kalau hidup kita memberi sebuah makna.

Karena itu, hiduplah dengan berani.
Jangan biarkan ada setitik ketakutan yang datang dan tinggal bersamamu.
Setiap kali ia datang, suruhlah ia pulang.

Jangan tinggal di tempat persembunyianmu.

Untuk siapa kau menyimpan buah yang ranum itu, ia akan membusuk ketika ia yang kau tunggu datang. Dan hidupmu jadi sia-sia sekalipun akhirnya kau menumbuhkan sebuah pohon.

Bukankah ia akan tetap tumbuh? Jika kau ingin mencicipi rasa manis perasan hidupmu, keluarlah dan berserulah kepada dunia: Ini aku!

Air matamu akan memberi rasa ingin yang akan tinggal selama seribu tahun, dan kau akan terus mencarinya.

Kau bukan untuk di simpan, terlalu banyak ketakutan dalam kegelapan. Itulah yang telah membusukkan begitu banyak jiwa yang awalnya putih dan bersih, tersenyum dari wajah kanak-kanak suci.

Keluarlah ke jalan-jalan, di sana ada orang yang ingin di sapa...

Kau tak pernah tahu apa yang bisa kau tawarkan pada mereka,
tapi mereka juga tak pernah tahu apa yang mereka butuh darimu sampai mereka sungguh-sungguh mendengarmu,
menyentuhmu dengan mata mereka,
dan merasakan kehadiran yang sungguh-sungguh.
...mungkin tak hanya kehadiranmu.




No comments:

First Things | On the Square